PENGENALAN PROCESSOR PADA ASUS X453S

ASUS X453S

SPESIFIKASI PROCESSOR

  • Processor Intel(R) Celeron(R) CPU N3050 @1.60 GHz 1.60 GHz
  • Installed memory (RAM) : 2,00 GB
  • System type : 64-bit operating system, X64-based processor

Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.

Capture

KELEBIHAN CORE 2 DUO

Prosesor-prosesor ini juga bisa bekerja tanpa masalah saat menjalankan lebih dari satu aplikasi, seperti membuat e-mail ketika sedang men-download musik atau video dan melakukan scan virus. Chip-chip inti-ganda ini juga meningkatkan performa beragam aplikasi seperti melihat dan memainkan video definisi tinggi, melindungi PC dan aset-asetnya selama transaksi e-commerce, dan memungkinkan umur batere yang lebih baik untuk notebook-notebook yang lebih ramping dan ringan. Konsumer dan dunia usaha akan memiliki dua pilihan untuk membeli prosesor-prosesor Intel Core 2 Duo sebagai bagian dari platform-platform berfokus pasar utama dari Intel, yang terdiri dari teknologi-teknologi hardware dan software Intel yang dibuat khusus untuk kebutuhan-kebutuhan komputasi spesifik, termasuk teknologiIntel vPro untuk dunia usaha, teknologi bergerakIntel Centrino Duountuk laptop, dan teknologi Intel Viivuntuk pengguna di rumah.

Diantara lainnya juga memiliki kelebihan, seperti :

  • Produktivitas hingga 2.5x lebih baik. Sehingga tidak banyak waktu terbuang sia-sia.
  • Intel Skylake memiliki 10-20% lebih baik dalam hal performa per-watt dalam hal kinerja single threaded CPU-nya.
  • Peningkatan performa intel HD meningkat sampai 50%.
  • Mendukung RAM jenis DDR4 pada frekuensi hingga 2133 MHz, atau DDR3 pada 1600 MHz (dalam mode dual channel), dengan dua DIMM per channel-nya. Kapasitas maksimum memori DDR4 yang didukung dapat mencapai 64 GB.
  • Grafis 3D hingga 30x lebih baik. Dengan prosesor ini Anda dapat merasakan pengalaman bermain game-game 3D dalam resolusi lebih tinggi, detail yang lebih baik, dan kecepatan frame yang lebih cepat.
  • Dirancang untuk para gamers karena memiliki teknologi anti panas dan hemat daya. Efisien penggunaan baterai-nya lebih hemat hingga 30%. Bahkan, jajaran notebook yang menggunakan prosesor ini diklaim bisa bertahan selama 10 jam saat digunakan menonton video 720p.
  • Dukungan terhadap HECV yang merupakan teknologi video terbaru (H265). Dengan adanya teknologi ini, streaming video 4K lebih hemat karena prosesor ini akan mereduksi penggunaan data tanpa mempengaruhi kualitas gambar.
  • Windows 10 lebih optimal karena semua fitur pintar dan canggih didalamnya telah didukung oleh prosesor ini. Termasuk peningkatan dukungan penuh terhadap teknologi sensor sentuh.
  • Untuk perangkat mobil seperti smartphone Windows, prosesor ini telah mendukung kamera beresolusi 4K dan konektivitas tipe Cat6 LTE.
  • Mendukung teknologi enhanced audio processor yang membuat kualitas suara lebih baik.c1GAMBAR
  • c2 c3c4c5

SUMBER

https://jeripurba.com/14739/mengenal-prosesor-intel-skylake-dan-kelebihannya/ © Berita Teknologi, Otomotif dan Info Gadget Terkini

 

http://alfianekoputra.blog.widyatama.ac.id/2016/02/16/jenis-processor-kekurangan-kelebihan/

 

https://www.google.com/search

https://odhyinfo.wordpress.com/2012/11/page/2/

 

JURNAL PRAKTIKUM PENGOSONGAN DAN PENGISIAN MUATAN KAPASITOR

JURNAL PRAKTIKUM

PENGISIAN DAN PENGOSONGAN MUATAN KAPASITOR

 

TUJUAN PRAKTIKUM

  1. Memahami karakteristik pengisian dan pengosongan kapasitor
  2. Memahami pengaruh komponen R dan C pada proses pengisian dan pengosongan kapasitor

ALAT-ALAT PRAKTIKUM

  1. Kisi Soket
  2. Multimeter Digital
  3. Resistor
  4. Catu Daya DC
  5. Kapasitor (100 uF dan 470 uF)
  6. Stopwatch
  7. Jumper atau Kabel

DASAR TEORI

Kapasitor adalah komponen elektronik yang dapat menyimpan muatan. Kemampuan itu disebut kapasitansi. Kapasitansi kapasitor akan menentukan seberapa besar muatan yang bisa tersimpan pada kapasitor untuk satu beda potensial tertentu yang diberikan pada kapasitor tersebut.

Hubungan antara kapasitansi, muatan dan juga tegangan dirumuskan :

Q = C V,  dengan C adalah kapasitansi kapasitor (F)

 

 

IMG_4803 IMG_4804 IMG_4805 IMG_4806 IMG_4807 IMG_4808 IMG_4809 IMG_4810 IMG_4811 IMG_4812 IMG_4813 IMG_4814 IMG_4815 IMG_4816

JURNAL PRAKTIKUM INDUKSI MAGNET

JURNAL PRAKTIKUM INDUKSI MAGNET

 

Tujuan

  • Memahami konsep magnet buatan dengan sumber arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC)
  • Memahami pengaruh jumlah lilitan dan sumber arus terhadap kuat medan magnet yang di hasilkan.
  • Memahami arus induksi akibat perubahan kuat dan arah medan magnet di sekitar kumparan
  • Memahami konsep generator AC sederhana
  • Memahami konsep transfer energi tanpa kabel.

 

Alat Praktikum

  • Sumber arus searah (DC)
  • Sumber arus bolak-balik (AC)
  • Kawat tembaga
  • Batang besi
  • Klip
  • Kumparan 1 : 800 lilitan
  • Kumparan 1 : 1000 lilitan
  • Magnet batang
  • Galvanometer
  • Transformator
  • Jumper atau kabel
  • Penggaris

 

 

Teori Dasar

  • Sumber Medan Magnet Buatan

Fenomena magnet buatan adalah sebuah fenomena yang pada awalnya dijelaskan oleh Oersted bahwa arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dapat menghasilkan efek medan magnet. Saat kompas di dekatkan pada kawat berarus makan akan terjadi penyimpangan pada jarum kompas.

Karakteristik dari induksi magnet (B) yang dapat di terjemahkan dari hukum Biot Savart ialah :

  1. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik.
  2. Berbanding lurus dengan panjang elemen kawat yang menjadi bahan konduktor/penghantar
  3. Berbanding tegak lurus terkait kuadrat jarak jarak antara titik induksi magnetik yang diamati ke elemen kawat penghantar.
  4. Berbanding lurus dengan sinus sudut antara arah arus dan garis penghubung titik induksi magnetik yang diamati terhadap elemen kawat penghantar.

PRAKTIKUM

PERCOBAAN 1

Langkah Percobaan :

  1. Siapkan alat-alat yang digunakan seperti : kawat tembaga, sumber DC, batang besi, dan klip.
  2. Lilitkan kawat tembaga sebanyak lilitan pada batang besi dan hubungkan ke sumber DC. Atur sumber tegangan sebesar 6 volt.
  3. Letakkan klip pada jarak tertentu.
  4. Dekatkan batang besi ke arah klip.
  5. Kemudian amati jarak minimal agar klip dapat menempel pada gulungan logam. Lakukan percobaan sebanyak tiga kali.
  6. Ulangi percobaan diatas dengan jumlah lilitan yang berbeda.

 

 

 

 

Tabel Pengamatan Percobaan 1

NO Jumlah Lilitan Jarak Minimal Dapat Menarik Klip (cm) Jarak

Rata – Rata

1  

60

3,5 cm  

3,3 cm

2 3 cm
3 3,5 cm
4  

30

2,5 cm  

2,3  cm

5 2  cm
6 2,5  cm

 

Percobaan 2

Langkah Percobaan :

  1. Siapkan alat-alat yang digunakan seperti : sumber AC, kumparan 1 : 1000 lilitan, logam besi dan klip.
  2. Letakkan logam besi ditengah kumparan.
  3. Hubungkan ke sumber AC.
  4. Amati apa yang terjadi pada logam besi jika didekatkan padanya paku kecil / klip.
  5. Ulangi langkah praktikum di atas, dengan sumber DC.

 

 

 

 

 

 

Tabel Pengamatan Percobaan 2

  Keadaan Logam Besi Jika diberi Sumber Tegangan Sebesar
6 Volt 9 Volt 12 Volt
Sumber AC Bergetar dan menghasilkan magnet lemah Getarannya lebih kuat dari sebelumnya dan medan magnetnya lebih kuat juga Getarannya kuat dan medan magnetnya semakin kuat juga
Sumber DC Getaran dan medan magnet yang dihasilkan lemah Getaran dan medan magnet yang dihasilkan lebih kuat dari sebelumnya Getaran dan medan magnet yang dihasilkan kuat

 

 

Percobaan 3

  1. Rangkaikan galvanometer dengan kumparan / lilitan.
  2. Gerakkan magnet menuju kedalam kumparan dengan 2 kondisi seperti di bawah ini :
  • Jika kutub utara magnet dimasukkan terlebih dahulu, maka arah jarum galvanometer menuju ke arah positif
  • Jika kutub selatan magnet dimasukkan terlebih dahulu, maka arah jarum galvanometer menuju ke  arah negative
  1. Gerakkan magnet menuju keluar kumparan dengan 2 kondisi seperti di bawah ini :
  • Jika kutub selatan magnet dikeluarkan terlebih dahulu, maka arah jarum galvanometer menuju kea rah negatif
  • Jika kutub utara magnet dikeluarkan terlebih dahulu, maka arah jarum galvanometer menuju kea rah positif
  1. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan gerakan cepat dan lambat. Dapat disimpulkan bahwa besar arus yang mengalir saat gerakkan magnet cepat dibandingkan saat gerakan magnet lambat yaitu …

Jawab :

Semakin cepat gerakan magnet saat di masukkan ke dalam kumparan, fluks yang dihasilkan semakin besar.

  1. Gerakkan magnet keluar-masuk kumparan, amati pengaruhnya terhadap penunjuk pada galvanometer !

Jawab :

Jarum pada galvanometer bergerak menyimpang karena  adanya arus.

 

Percobaan 4

Langkah Percobaan :

  1. Siapkan set alat generator listrik sederhana.
  2. Sambungkan generator pada lampu.
  3. Putar bagian pedal pada generator.
  4. Amati fenomena yang terjadi.

Bagaimana keadaan nyala lampu saat generator diam dan setelah diputar? Apa perbedaannya !

-Jawab-

Saat generatornya diputar maka akan menghasilkan arus listrik sehingga lampu akan menyala, sedangkan saat generator diam tidak akan menghasilkan arus listrik sehingga lampu tidak akan menyala. Besar kecilnya arus listrik yang dihasilkan tergantung cepat atau lambatnya gerakan memutar generator.

Lalu amati saat generator listrik diputar secara lambat dan cepat, bagaimana keadaan nyala lampu? Mengapa bisa terjadi demikian?

-Jawab-

Saat generator diputar lambat makan lampu akan menyala redup,  karena arus listrik yang dihasilkan tergantung cepat atau lambatnya genetor di putar.

 

 

 

 

 

Percobaan 5

 

  1. Siapkan set alat wireless power supply (berisi lampu, 2 kumparan : kumparan Primer dan Sekunder)

“kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input dan dihubungkan ke sumber daya AC, sedangkan kumparam kedua (sekunder) yang bertindak sebagai output dan jumlah lilitan dapat diubah-ubah.”

  1. Nyalakan alat transformator.
  2. Ubah jumlah kumparan pada kumparan sekunder sebanyak minimal 2 kali secara bergantian. Dan amati perbedaan jarak minimal nya lampu !

-Jawab-

Semakin banyak lilitan maka jarak lampu akan menyala semakin jauh, sebaliknya jika jumlah lilitan lampu sedikit maka jarak nyala lampu menjadi dekat.

  1. Ganti catuan AC dengan catuan DC. Gunakan kumparan sekunder dengan jumlah yang disesuaikan. Amati yang terjadi dan berikan analisa mengapa bisa terjadi demikian !

-Jawab-

Lampu tidak akan menyala dengan arus DC karena arus DC yang searah sehingga tidak menghasilkan GGL.

 

ANALISIS

  1. Bagaimanakah pengaruh jumlah lilitan terhadap jarak di percobaan pertama ?

-Jawab-

Semakin banyak lilitan maka semakin besar jarak minimal yang dapat menarik klip.

  1. Apa yang akan terjadi apabila batang besi  di percobaan pertama diganti dengan sebuah isolator?

-Jawab-

Maka batang besi yang diganti dengan isolator tersebut tidak dapat menarik.

 

  1. Bagaimanakah perbedaan antara sumber arus AC dan sumber arus DC dipercobaan kedua?

-Jawab-

Sumber AC tidak stabil karena merupakan sumber arus bolak-balik sedangkan sumber DC lebih stabil Karena merupakan sumber arus searah.

  1. Apa yang menyebabkan klip bergetar begitu didekatkan dengan batang besi di percobaan kedua? Jelaskan !

-Jawab-

Karena adanya fluks magnet sehingga menarik klip tersebut.

  1. Bagaimanakah pengaruh nilai tegangan terhadap medan magnet yang dihasilkan di percobaan kedua?

-Jawab-

Semakin besar tegangannya, maka gaya tarik menariknya semakin besar juga.

  1. Jelaskan mengenai hukum dasar yang melandasi percobaan ketiga secara lengkap!

-Jawab-

Hukum Lentz :”Arah arus induksi menghasilkan fluks yang melawan penyebab timbulnya arus tersebut.”

Hukum Induksi Faraday : “suatu medan magnet yang konstan tidak dapat menghasilkan arus listrik, namun perubahan fluks medan magnet dapat menghasilkan arus listrik.”

  1. Di percobaan ketiga, apa yang terjadi di galvanometer apabila batang magnet dikeluar-masukan diatas, disamping, ataupun dibawah kumparan? Bandingkan dengan yang ditengah!

-Jawab-

Galvanometer tidak menunjukkan kearah manapun karena fluks hanya terjadi didalam kumparan.

  1. Bagian apakah dari generator listrik di percobaan kelima yang diam dan bagian apakah yang bergerak? Dan berikan pula alasan bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi!

-Jawab-

Kumparan primer bertindak sebagai input yang diam, kumparan sekunder sebagai output yang bergerak. Hal ini bisa terjadi karena adanya fluks magnet.

  1. Bagaimanakah pengaruh jumlah lilitan terhadap jarak dan luminositas lampu di percobaan kelima?

-Jawab-

Makin banyak lilitan maka makin jauh jarak yang dihasilkan. Lampu juga menyala lebih terang pada arus AC karena merupakan arus bolak-balik. Sedangkan arus DC tidak memberikan pengaruh apa-apa.

  1. Jelaskan prinsip kerja transfer daya tanpa kabel secara lengkap!

-Jawab-

Menyatukan medan magnet dari dua device dengan frekuensi resonansi yang sama. Medan magnet dari dua device tersebut akan menyatu menjadi satu medan magnet tunggal.

 

 

 

KESIMPULAN

Makin banyak lilitan maka semakin kuat medan magnet yang dihasilkan sehingga membuat lampu bisa menyala walaupun saat jarak jauh. Sumber daya AC lebih kuat disbanding DC karena sumber daya AC menghasilkan GGL karena merupakan arus bolak balik.

 

SARAN

Asisten : Tidak ada saran

Praktikum :  Alat-alat yang dibutuhkan untuk praktikum banyak yang sudah rusak sebaiknya tolong diperbaiki.

Laboratorium : Saat praktikum berlangsung, terlalu berisik sehingga susah berkonsentrasi

 

 

 

 

Artikel Superposisi Getaran Harmonik

 

Penjumlahan gelombang (superposisi) terjadi ketika dua buah gelombang atau lebih yang menjalar dalam medium yang sama dan pada saat yang sama akan menyebabkan simpangan dari partikel dalam medium menjadi jumlah dari masing-masing simpangan yang mungkin ditimbulkan oleh masing-masing gelombang. Prinsip penjumlahan simpangan akibat dua buah gelombang atau lebih yang merambat dalam satu medium yang sama dan pada saat yang sama sering disebut superposisi. Sedangkan Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan. Satu getaran frekuensi adalah satu kali gerak bolak-balik penuh. Maka Superposisi getaran harmonik adalah penjumlahan dua getaran yang harmonik yang dapat melintasi ruang sama tanpa ada ketergantungan satu gelombang dengan yang lain. Getaran Harmonik Sederhana adalah gerak bolak-balik yang selalu melewati titik keseimbangan tanpa mengalami redaman.Getaran harmonik dipengaruhi oleh gaya yang arahnya selalu menuju titik keseimbangan dan besarnya sebanding dengan simpangannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Superposisi Getaran Harmonik, yaitu :

  1. Amplitudo masing-masing gelombang,
  2. Beda fase antara gelombang yang disuperposisikan.

Superposisi 2 Getaran Harmonik yang Sejajar

Superposisi 2 getaran harmonik yang sejajar terjadi jika terdapat 2 getaran harmonik dengan arah getar yang sejajar terdiri atas dua jenis, yaitu :

  1. Gelombang Pelayangan

Gelombang pelayangan adalah gelombang yang tercipta akibat superposisi dari dua gelombang yang memiliki selisih frekuensi yang kecil (masih dalam satu orde).

  1. Gelombang Kompleks

Gelombang kompleks adalah gelombang yang tercipta akibat superposisi dari dua gelombang yang memiliki selesih frekuensi yang besar (berbeda orde).

Jika terdapat 2 getaran harmonik dengan arah getar berada dalam satu sumbu getar yang sama ditulis sebagai berikut:

Getaran harmonik 1 : x1(t) = A1 cos (2phi.ft+ alpha 1)

Getaran harmonik 2 : x2(t) = A2 cos (2phi.ft+alpha 2)

 

Superposisi Getaran Harmonik yang Saling Tegak Lurus

Superposisi getaran harmonik yang saling tegak lurus terjadi jika terdapat 2 getaran harmonik dengan arah getar yang tegak lurus.

Jika terdapat 2 getaran harmonik dengan arah getar yang saling tegak lurus, misalkan sebagai berikut :

Getaran harmonik 1 : x(t) = A1 sin (2phi.ft+ alpha 1)

Getaran harmonik 2 : y(t) = A2 sin (2phi.ft+alpha 2)

Getaran harmonik resultannya jika diplot dalam dua sumbu yang saling tegak lurus akan diperoleh gambar Lissajous(li-sa-ju).

Jenis-Jenis Gelombang

         Ditinjau dari zat penghantar atau medium yang dilalui oleh gelombang, kita dapat membedakan dua macam gelombang, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.

  • Gelombang Mekanik

Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium atau penghantar untuk dapat merambat. Medium gelombang mekanik dapat berupa zat padat, zat cair, atau gas. Suara atau bunyi merupakan salah satu contoh gelombang mekanik yang dapat merambat melalui zat padat, cair atau gas.

  • Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang perambatannya tidak membutuhkan medium. Contoh : gelombang cahaya, gelombang radio, sinar-X, beta dan gama.

Berdasarkan arah perambatan dan arah getarnya, gelombang mekanik dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu :

  • Gelombang Transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getar dari tiap titik partikel dalam medium, tegak lurus dengan arah perambatan gelombang. Contohnya gelombang cahaya, gelombang permukaan air, dan gelombang pada tali. Untuk melihat arah getar dari gelombang transversal dapat kita gunakan tali dengan cara salah satu ujung tali diikat sedangkan ujung yang lain dibiarkan bebas.

  • Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah (paralel) dengan arah rambatannya. Contohnya gelombang pada pegas (slinki) dan gelombang cahaya. Ketika slinki di gerakkan kedepan dan kebelakang, maka pada slinki akan terbentuk rapatan-rapatan dan renggangan-renggangan .

Alat-alat yang digunakan untuk menugukur frekuensi dan amplitudo getaran harmonik, adalah:

  1. Osiloskop GOS-622
  2. Generator Audio
  3. Kabel Probe

Osiloskop

Osiloskop adalah suatu alat yang digunakan untuk mengamati bentuk gelombang dan pengukurannya. Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda.

Besaran-besaran yang dapat diukur dengan menggunakan osiloskop adalah :

  1. Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan. Atau menyatakan besarnya tegangan maksimum sinyal listrik yang terukur.

  • Tegangan maksimum
  • Tegangan puncak ke puncak
  • Tegangan effektif
  1. Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik. Rumus frekuensi adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu. Frekuensi memiliki satuan hertz / Hz. Atau menyatakan jumlah gelombang sinyal listrik tiap detik dari skala time/div yang digunakan.

  1. Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Rumus untuk mencari periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik / sekon. Atau menyatakan waktu untuk mencapai panjang lintasan satu gelombang sinyal yang terbaca pada layar osiloskop.

Dari layar osiloskop, kita dapat melihat atau mengamati beberapa gelombang, yaitu :

  • Gelombang sinus
  • Gelombang kotak
  • Gelombang segitiga

Kalibrasi

Kalibrasi adalah suatu cara untuk menentukan kebenaran konvensional nilai yang ditunjukkan pada alat inspeksi, alat pengukuran dan alat pengujian. Ada 2 macam kalibrasi pada osiloskop, yaitu :

  1. Kalibrasi vertikal
  2. Kalibrasi horisontal

 

 

Artikel Superposisi Getaran Harmonik

Penjumlahan gelombang (superposisi) terjadi ketika dua buah gelombang atau lebih yang menjalar dalam medium yang sama dan pada saat yang sama akan menyebabkan simpangan dari partikel dalam medium menjadi jumlah dari masing-masing simpangan yang mungkin ditimbulkan oleh masing-masing gelombang. Prinsip penjumlahan simpangan akibat dua buah gelombang atau lebih yang merambat dalam satu medium yang sama dan pada saat yang sama sering disebut superposisi. Sedangkan Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan. Satu getaran frekuensi adalah satu kali gerak bolak-balik penuh. Maka Superposisi getaran harmonik adalah penjumlahan dua getaran yang harmonik yang dapat melintasi ruang sama tanpa ada ketergantungan satu gelombang dengan yang lain. Getaran Harmonik Sederhana adalah gerak bolak-balik yang selalu melewati titik keseimbangan tanpa mengalami redaman.Getaran harmonik dipengaruhi oleh gaya yang arahnya selalu menuju titik keseimbangan dan besarnya sebanding dengan simpangannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Superposisi Getaran Harmonik, yaitu :

  1. Amplitudo masing-masing gelombang,
  2. Beda fase antara gelombang yang disuperposisikan.

Superposisi 2 Getaran Harmonik yang Sejajar

Superposisi 2 getaran harmonik yang sejajar terjadi jika terdapat 2 getaran harmonik dengan arah getar yang sejajar terdiri atas dua jenis, yaitu :

  1. Gelombang Pelayangan

Gelombang pelayangan adalah gelombang yang tercipta akibat superposisi dari dua gelombang yang memiliki selisih frekuensi yang kecil (masih dalam satu orde).

  1. Gelombang Kompleks

Gelombang kompleks adalah gelombang yang tercipta akibat superposisi dari dua gelombang yang memiliki selesih frekuensi yang besar (berbeda orde).

Jika terdapat 2 getaran harmonik dengan arah getar berada dalam satu sumbu getar yang sama ditulis sebagai berikut:

Getaran harmonik 1 : x1(t) = A1 cos (2ft+ alpha1)

Getaran harmonik 2 : x2(t) = A2 cos (2ft+ alpha2)

Superposisi Getaran Harmonik yang Saling Tegak Lurus

Superposisi getaran harmonik yang saling tegak lurus terjadi jika terdapat 2 getaran harmonik dengan arah getar yang tegak lurus.

Jika terdapat 2 getaran harmonik dengan arah getar yang saling tegak lurus, misalkan sebagai berikut :

Getaran harmonik 1 : x(t) = A1 sin (2ft+ alpha1)

Getaran harmonik 2 : y(t) = A2 sin (2ft+alpha2)

Getaran harmonik resultannya jika diplot dalam dua sumbu yang saling tegak lurus akan diperoleh gambar Lissajous(li-sa-ju).

Jenis-Jenis Gelombang

         Ditinjau dari zat penghantar atau medium yang dilalui oleh gelombang, kita dapat membedakan dua macam gelombang, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.

  • Gelombang Mekanik

Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium atau penghantar untuk dapat merambat. Medium gelombang mekanik dapat berupa zat padat, zat cair, atau gas. Suara atau bunyi merupakan salah satu contoh gelombang mekanik yang dapat merambat melalui zat padat, cair atau gas.

  • Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang perambatannya tidak membutuhkan medium. Contoh : gelombang cahaya, gelombang radio, sinar-X, beta dan gama.

Berdasarkan arah perambatan dan arah getarnya, gelombang mekanik dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu :

  • Gelombang Transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getar dari tiap titik partikel dalam medium, tegak lurus dengan arah perambatan gelombang. Contohnya gelombang cahaya, gelombang permukaan air, dan gelombang pada tali. Untuk melihat arah getar dari gelombang transversal dapat kita gunakan tali dengan cara salah satu ujung tali diikat sedangkan ujung yang lain dibiarkan bebas.

  • Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah (paralel) dengan arah rambatannya. Contohnya gelombang pada pegas (slinki) dan gelombang cahaya. Ketika slinki di gerakkan kedepan dan kebelakang, maka pada slinki akan terbentuk rapatan-rapatan dan renggangan-renggangan .

Alat-alat yang digunakan untuk menugukur frekuensi dan amplitudo getaran harmonik, adalah:

  1. Osiloskop GOS-622
  2. Generator Audio
  3. Kabel Probe

Osiloskop

Osiloskop adalah suatu alat yang digunakan untuk mengamati bentuk gelombang dan pengukurannya. Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda.

Besaran-besaran yang dapat diukur dengan menggunakan osiloskop adalah :

  1. Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan. Atau menyatakan besarnya tegangan maksimum sinyal listrik yang terukur.

  • Tegangan maksimum
  • Tegangan puncak ke puncak
  • Tegangan effektif
  1. Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik. Rumus frekuensi adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu. Frekuensi memiliki satuan hertz / Hz. Atau menyatakan jumlah gelombang sinyal listrik tiap detik dari skala time/div yang digunakan.

  1. Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Rumus untuk mencari periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik / sekon. Atau menyatakan waktu untuk mencapai panjang lintasan satu gelombang sinyal yang terbaca pada layar osiloskop.

Dari layar osiloskop, kita dapat melihat atau mengamati beberapa gelombang, yaitu :

  • Gelombang sinus
  • Gelombang kotak
  • Gelombang segitiga

Kalibrasi

Kalibrasi adalah suatu cara untuk menentukan kebenaran konvensional nilai yang ditunjukkan pada alat inspeksi, alat pengukuran dan alat pengujian. Ada 2 macam kalibrasi pada osiloskop, yaitu :

  1. Kalibrasi vertikal
  2. Kalibrasi horisontal